JAKARTA, KOMPAS.TV Mabes Polri mengungkap riwayat kesehatan yang dialami oleh Ustadz Maaher atau Soni Eranata, yang meninggal saat dirinya ditahan di Rutan Bareskrim. <br /> <br />Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, sejak ditahan di Rutan Bareskrim Mabes Polri pada 4 Desember 2020 lalu, Ust Maaher sudah mengalami sakit. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Djati. <br /> <br />"Pada tanggal 20 januari 2021, yang bersangkutan sakit, kemudian penyidik dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Djati untuk melakukan perawatan", ungkap Rusdi (10/2). <br /> <br />"Pada tanggal 27 Januari 2021, tersangka sudah dlm kondisi membaik, sehingga penahanan di Rutan Bareskrim Polri dilanjutkan kembali", tambahnya. <br /> <br />Pada tanggal 6 Febaruari, karena kondisi memburuk, dokter yang menangani tersangka merekomendasikan perawatan di Rumah Sakit Polri. Namun, tersangka menolak. <br /> <br />"Tanngal 6 Februari dokter menyarankan kepada tersangka untuk melakukan perawatan di RS Polri. Tetapi yang bersangkutan menolak dan ingin tetap di rutan bareskrim dan mendapat perawatan dokter kepolisian", pungkasnya. <br /> <br />Dua hari berselang, tersangka dinyatakan meninggal dunia. Pololisi menyebut, tersangka meninggal murni atas penyakit yang diderita. <br /> <br />"Pada tanggal 8 februari pukil 19:30 tersangka atas nama Soni Eranata meninggal dunia" <br /> <br />"Meninggalnya almarhum murni disebabkan oleh sakit", papar Rusdi. <br /> <br />Meski demikian, polisi enggan memberi tahu penyakit yang diderita oleh Ustadz Maaher. <br /> <br />Meski demikian, polisi menekankan bahwa keluarga tersangka sudah mengetahui penyakit yang diderita. <br /> <br />"Penyakit yang diderita Soni Eranata diketahui keluarga dengan adanya surat pernyataan bahwa keluarga terhadap penyakit yang diderita oleh Soni Eranata", pungkasnya. <br /> <br />
